Peter Gould lahir
di Sydney, Australia dan menetap di kota itu selama hampir 29 tahun.
Minatnya pada dunia seni, khususnya disain grafis, membuatnya menjadi
salah seorang seniman disain grafis dan digital level internasional.
Klien-kliennya adalah perusahaan-perusahaan besar dan orang-orang
terkenal dari seluruh dunia, seperti Yusuf Islam, Sami Yusuf dan Zaytuna
College.
Tidak cuma itu, Peter juga sedang
membangun usaha busana muslim kontemporer, menerbitkan buku untuk
anak-anak dan menjadi konsultan disain bagi kliennya dari berbagai
negara. Tapi, yang membanggakan adalah Peter seorang muslim.
Ia mulai belajar Islam pada tahun 2002,
ketika ia mulai sering bepergian ke negara-negara muslim. “Saya sangat
terinspirasi dengan kota-kota tua seperti Granada, Fes dan Damaskus.
Pengalaman itu memperkaya batin saya dan membuka cakrawala bagi dunia
kreativitas saya, Alhamdulillah,” kata Peter.
Ia mengungkapkan, “Ketika berkunjung dan
belajar di negara-negara Timur Tengah, saya jatuh cinta dengan
elemen-elemen disain dan tradisinya yang artistik, yang dibangun sejak
berabad-abad lalu. Saya memotret banyak hal dan berusaha untuk menyerap
detil-detilnya–kaligrafi yang luar biasa, kubah-kubah, ubin, lengkungan
dan warna-warna yang cerah– benar-benar mengagumkan dan inspiratif.”
“Saya terdorong untuk memasukkan semua
yang saya lihat ke dalam pekerjaan saya dan mengkombinasikannya dengan
proyek-proyek disain grafis dan karya seni yang saya buat,” sambung
Peter.
Ia memuji karya seni islami yang
menurutnya memiliki spektrum yang sangat kaya. Peter sangat mengagumi
hasil kaligrafi dan disain-disain masjid dari tradisi Cina. “Berbeda
sekali dengan Turki dan Andalusia yang bergaya Spanyol. Saya kira, saya
sedang memikirkan sebuah disain bergaya Australia!” ujar Peter antusias.
Kekagumannya pada seni disain islami yang
mendorongnya mempelajari Islam, membuatnya tak lama-lama untuk segera
memeluk Islam. Pada tahun yang sama, tahun 2002, ia memutuskan untuk
mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi seorang muslim.
Ditanya tentang perkembangan seni dan
disain di dunia muslim saat ini, Peter berpendapat bahwa generasi muda
muslim saat ini haus dengan hasil karya seni dan disai kontemporer yang
berkualitas. Masalahnya, tidak banyak generasi muda muslim yang menekuni
atau memilih berprofesi di dunia seni kreatif dibandingkan
profesi-profesi lainnya.
Untuk itu, Peter mendirikan Creativity
& the Spiritual Path, yang mengkordinir berbagai pameran seni karya
seniman muslim yang berbakat. Sejauh ini, ia sudah menggelar berbagai
pameran di San Francisco, Toronto dan di Sydney. Sambutan masyarakat
atas pameran seni itu ternyata luar biasa.
“Saya harap, inisiatif semacam ini akan
membantu seniman-seniman muslim agar mendapatkan rasa percaya diri dan
penghormatan, seperti yang mereka tahu dalam ajaran Islam,” ujar Peter.
Baru-baru ini, Peter meluncurkan proyek
barunya yang diberi nama Artizaan, sebuah merek busana muslim, yang
menggabungkan inspirasi gaya busana islamic Timur dan Barat.
“Disain produk busana muslim ini mewakili
para muslim, seperti saya, bukan mereka yang mengenakan produk CK, Levi
atau Gap. Alhamdulillah, proyek ini bisa terwujud berkat kerjasama
dengan Artizara di Los Angeles, dan seorang teman saya bernama Haji Noor
Deen, ia seniman kaligrafi. Sejauh ini, penerimaan atas produk ini
cukup menggembirakan,” papar Peter.
Sebelum ini, Peter membantu sejumlah
publik figur untuk membuat berbagai disain grafis. Pembuatan sampul
album Sami Yusuf, pembuatan situs Zaytuna College dan dan pembuatan
disain untuk Yusuf Islam adalah proyek yang paling berkesan untuknya.
“Suatu kehormatan buat saya, bekerja
untuk orang-orang inspiratif dan berkontribusi pada perubahan yang
positif bagi dunia,” tandas Peter. (kw/MV)
No comments:
Post a Comment